Labels

Friday, August 10, 2018

5779 - 2019 Dalam Sekilas Perenungan: Judgement And Salvation

"Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. 

"Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. 

"Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya." - Wahyu 12:1-5

Sebentar lagi kita akan memasuki tahun terakhir dari dekade Ayin 5770-an dan sungguh amat menarik bahwa tahun Ibrani Ayin Tet 5779 akan diawali dengan berakhirnya chapter pertama dari nubuatan yang tertulis di Kitab Wahyu pasal 12, yakni kedua tanda besar di langit.

Kedua tanda besar di langit ini dimulai sejak planet Jupiter mulai memasuki "rahim" Virgo pada 23 Desember 2016 lalu, yang saya yakin bukan sebuah kebetulan bahwa tanda di langit tersebut dibarengi dengan peristiwa besar di markas PBB ketika Amerika Serikat yang saat itu masih di bawah pemerintahan Barack Obama bertindak khianat terhadap Israel dengan tidak memveto Resolusi DK PBB No. 2334 (klik di sini).

Lalu dilanjutkan dengan pergerakan planet Jupiter yang mulai meninggalkan "rahim" Virgo tepat pada Rosh Hashanah 5778 (23 September 2017), yang menandakan lahirnya Anak Laki-Laki, Pasukan Gada Besi. Lebih rinci mengenai Pasukan Gada Besi - The True Faceless Generation, dapat Anda baca di sini.

Dan tepat pada Rosh Hashanah 5779 (10 September 2018) planet Jupiter akan tepat berada di tengah Libra. Gugus bintang Libra yang dilambangkan dengan timbangan merupakan gambaran dari Takhta Elohim. Hal ini tentu menggambarkan bahwa Anak Laki-Laki tersebut telah berada tepat di tengah Takhta Elohim.

Paradoks Alfabet Tet

Sungguh bukan sebuah kebetulan ketika hari pertama di tahun yang baru ini diawali dengan tibanya Sang Anak di tengah Takhta Elohim. Namun sebelum kita telaah hal tersebut lebih jauh, ada baiknya kita memahami tentang Alfabet Tet ini.

Alfabet Tet merupakan abjad ke-9 dalam Alfabet Ibrani. Angka 9 sendiri merupakan puncak atau kulminasi dari sebuah proses atau sebuah perjalanan. Itu sebabnya akhir yang diharapkan dari puncak perjalanan orang percaya di dalam Kristus Yesus di dunia adalah kesembilan buah roh (Galatia 5:22). 

Begitu juga kata Ibrani pertama di Alkitab yang diawali Alfabet Tet adalah TOV (טוֹב) yang berarti baik (good). Hampir semua kebaikan ada pada akhir tiap-tiap proses penciptaan dunia ini di Enam Hari Penciptaan pada Kitab Kejadian pasal 1.

Namun akhir dari sebuah proses atau suatu perjalanan tidak selalu berakhir dengan baik. Secara umum selalu ada dua kemungkinan dari sebuah hasil akhir, entah baik atau buruk, benar atau salah, sukses atau gagal, dan seterusnya. 

Itu sebabnya kata TAHORAH (טוֹהַר) yang berarti kemurnian atau kesucian (purity) dan kata TUMAH (טוּמאָה) yang berarti kenajisan atau kecemaran (impurity) merupakan sebuah hasil akhir dari sebuah proses atau suatu perjalanan yang sama-sama diawali dengan alfabet Tet.

Jadi Alfabet Tet memiliki dua makna yang kontras dalam satu abjad ini, sementara Alfabet Ibrani yang lain tidak memiliki dua makna yang kontras seperti Alfabet Tet. Itu sebabnya Alfabet Tet merupakan paradoks.


Sama seperti Alfabet Chet (Alfabet Ibrani ke-8) yang terdiri dari Alfabet Vav (Alfabet Ibrani ke-6, lambang manusia) dan Alfabet Zayin (Alfabet Ibrani ke-7, lambang Manusia Kristus) dalam satu chuppah atau kuk, begitu juga Alfabet Tet juga terdiri dari Vav dan Zayin.


Jadi sementara Chet menggambarkan awal perjalanan kita sebagai orang percaya di dalam Kristus Yesus, yakni sebagai ciptaan yang baru, maka Tet menggambarkan hasil akhir perjalanan tersebut, yang seharusnya masing-masing kita menjadi manusia baru yang tunduk seutuhnya terhadap Kristus.

Namun jika akhir perjalanan tersebut tidak berakhir seperti yang seharusnya, yakni ciptaan baru kembali menjadi manusia lama, maka orang tersebut tetap berakhir di bawah hukum dosa, yang dalam hal ini digambarkan dengan (ekor) ular.

Itu sebabnya ketika Tuhan mengatakan kepada bangsa Israel mengenai berbagai persyaratan untuk menikmati hidup yang diberkati, rinciannya sebagai berikut,

"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya." - Ulangan 28:13-14

Jadi ternyata kata kepala bukan sekedar mengacu kepada peran pemimpin, dan kata ekor bukan sekedar mengacu kepada peran pengikut. Kata kepala dan kata ekor dalam pesan tersebut mengacu pada hasil akhir perjalanan hidup kita di hadapan Tuhan, apakah kita berakhir baik, kudus, murni, berbuah-buah roh, Tahorah (pure) atau kita berakhir jahat, cemar, najis, tidak berbuah roh, Tumah (impure).

Dan Tuhan menjabarkannya dengan sangat gamblang jika ingin mengalami hidup yang diberkati dan berakhir menjadi kepala, menjadi terus naik dan tidak turun, yakni dengan setia menaati semua perintah dan petunjuk-Nya tanpa adanya penyimpangan.

Tahun Penghakiman Dan Tahun Keselamatan

Dalam Gereja Tuhan, ada tiga hal yang mulai terjadi sejak tahun 2017, salah satunya adalah Tuhan mulai memisahkan domba dari kambing, gandum dari lalang, gadis bijaksana dari gadis bodoh, hamba yang setia dari hamba yang jahat.


Perhatikan prosesnya. Tuhan bukan sedang memisahkan domba dari serigala, atau gandum dari pohon durian, atau gadis bijaksana dari para pelacur, atau hamba yang setia dari orang merdeka. Domba dan kambing adalah sejenis, gandum serupa namun tak sama dengan lalang, yang bijaksana dan yang bodoh sama-sama gadis, dan yang setia maupun yang jahat sama-sama hamba-Nya. Hal ini sebangun dengan kata Tahorah (kudus) dan kata Tumah (cemar) yang sama-sama diawali Alfabet Tet.

Lalu apa kaitannya dengan penghakiman dan keselamatan? Sudah bertahun-tahun bahkan berabad-abad Gereja dinubuatkan akan adanya The Great Revival, Pentakosta Ketiga, Tuaian Besar, dan Tsunami Lawatan, yakni yang diyakini akan adanya pertobatan besar-besaran dalam jumlah masif, dipercaya milyaran jiwa jumlahnya. 

Walau sudah begitu banyak pihak yang mengumandangkannya, saya justru semakin pesimis bahwa hal itu akan terjadi. Sikap pesimistik saya bukan kepada Tuhan, melainkan kepada kita sendiri sebagai Gereja. Seperti seorang awam yang hendak dipercayakan sejumlah besar uang, sebut saja milyaran dolar, begitu juga yang namanya tuaian besar milyaran jiwa. 

Kenapa saya pesimistik terhadap Gereja saat ini? Karena memang keadaan kita begitu korup dan mudah sekali mencuri kemuliaan Tuhan. Dan hal ini memang sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus sampaikan kepada Jemaat Laodikia,

"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Wahyu 3:15-18

Jangan pernah berpikir zaman kegelapan Gereja sudah berlalu, justru keadaan saat ini, Gereja jauh lebih buruk daripada sebelum Reformasi Gereja. Dari Ketujuh Jemaat, hanya kepada Jemaat Laodikia Tuhan Yesus merasa begitu muak dan ingin muntah. Sadarkah kita apa artinya jika kita dimuntahkan keluar dari Tuhan Yesus yang adalah Kepala Gereja? Itu berarti langsung menuju ke Neraka.

Kita begitu mudah mengklaim bahwa pekerjaan Roh Kudus yang membawa keselamatan adalah pekerjaan kita. Kita begitu mudah membanding-bandingkan prestasi maupun jumlah jemaat di tiap-tiap organisasi gereja. Dengan keadaan kita sebagai Gereja saat ini, kita masih sangat jauh dari layak (qualified) untuk dipercayakan tuaian besar milyaran jiwa. Namun di sisi lain, agenda Tuhan tidak bisa ditunda, The Great Revival harus terjadi, nubuatan tersebut harus tergenapi.  

Itu sebabnya setelah Tuhan mulai memisahkan domba dari kambing, gandum dari lalang, yang bijaksana dari yang bodoh dan yang setia dari yang jahat, maka selanjutnya Tuhan akan menghakimi, di 5779 - 2019 Tuhan akan mulai menjatuhkan vonis, yang saya yakini baik jumlahnya maupun skalanya sama sekali tidak kecil. Baik Gereja, Israel maupun dunia akan mengalaminya, sampai saat Kedatangan Kedua Tuhan Yesus.

Maka setelah penghakiman Tuhan mulai berjalan, Gereja mulai dimurnikan, dan mulai didapati layak untuk menuai, segera akan diikuti oleh keselamatan besar yang disertai parade signs and wonders yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui mereka yang adalah domba, gandum, bijaksana dan setia.

Bersiaplah Gereja, agenda yang lebih besar akan segera tergenapi, namun hanya gada dan tongkat Tuhanlah yang mampu melayakkan kita untuk tetap setia dalam semua rencana dan kehendak-Nya. Relakanlah hati kita untuk terus ditegor dan dihajar oleh-Nya.

Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?

Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.