Banyak kalangan Gereja mempermasalahkan pengalaman rohani yang melibatkan perjumpaan dengan orang-orang kudus (saints) yang telah berpulang ke Rumah Bapa. Bahkan tidak sedikit yang menyebut pengalaman rohani yang demikian adalah sesat ataupun klenik. Alasan mereka adalah tidak diperbolehkannya mereka yang masih hidup menjalin hubungan dengan para arwah tersebut.
Padahal pengalaman itulah yang membedakan Yesus Kristus dengan para tokoh agama lainnya. Sebab kepada-Nya diberikan kuasa atas Sorga, Bumi dan Alam Maut: "Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut," - Wahyu 1:17-18.
Bahkan kuasa-Nya itu yang menjadikan Rasul Yohanes masih hidup selama lebih dari dua millenium sampai saat ini. Dan sesungguhnya bukan hanya Rasul Yohanes yang dianugerahi hidup kekal tersebut.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." - Matius 16:28 (juga Markus 9:1 dan Lukas 9:27)
"Assuredly, I say to you, there are some standing here who shall not taste death till they see the Son of Man coming in His kingdom." - Matthew 16:28 (NKJV), also Mark 9:1 and Luke 9:27
"Jawab Yesus: 'Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.' Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: 'Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.'" - Yohanes 21:22-23
"Jesus said to him, 'If I will that he remain till I come, what [is that] to you? You follow Me.' Then this saying went out among the brethren that this disciple would not die. Yet Jesus did not say to him that he would not die, but, 'If I will that he remain till I come, what [is that] to you?'" - John 21:22-23 (NKJV)
Perhatikan firman-Nya tersebut, dari empat Kitab Injil, baik Matius, Markus dan Lukas menyebutkan bahwa ada orang-orang (there are some) yang pada saat itu sedang bersama Tuhan Yesus akan tetap hidup dan tidak mengalami kematian sampai Yesus datang untuk kedua kalinya. Namun di Kitab Injil Yohanes, perkara ini tidak disebutkan lagi, justru Yesus menyebutkan bahwa Rasul Yohanes lah salah satu orang yang tidak akan mengalami kematian itu.
Banyak orang menyanggah indikasi kehidupan kekal Rasul Yohanes di Bumi karena Tuhan Yesus hanya berkata 'jikalau'. Padahal yang harus kita renungkan adalah mengapa tiba-tiba Yesus menjawab Rasul Petrus tentang kekekalan hidupnya Rasul Yohanes? Bisa saja Yesus menjawab, "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia dilahirkan kembali, ..." misalnya. Atau, "Jika Aku menghendaki, supaya ia mengalami kemuliaan yang besar, ..." dan seterusnya.
Tapi hari itu jelas Tuhan Yesus mengatakan bahwa sesungguhnya Rasul Yohanes tidak akan mengalami kematian sampai Ia datang kembali sebagai Raja Kemuliaan. Itu sebabnya dalam Kitab Injil Yohanes tidak lagi ada tertulis bahwa ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya, melainkan langsung menunjuk siapa orang yang dikhususkan-Nya itu.
Simak artikel sebelumnya: The Powers Of The Age To Come - Vol. 1
Perjumpaan Dengan Orang-Orang Kudus
Kembali kepada persoalan di awal, apakah pengalaman berjumpa dengan para orang kudus adalah perkara yang datangnya dari Tuhan? Bukankah firman Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa janganlah kita berkomunikasi dengan para arwah?
"Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu." - Imamat 19:31
"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya." - Imamat 20:6
Yang tidak dikehendaki Tuhan adalah jika hati kita tidak lagi mengandalkan Tuhan melainkan mengandalkan manusia, baik itu yang masih hidup maupun yang sudah mati. Sebab memang sudah dikatakan bahwa terkutuklah mereka yang mengandalkan manusia (Yeremia 17:5). Namun perhatikan pengalaman Rasul Yohanes di pulau Patmos berikut ini,
"Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: 'Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.'" - Wahyu 19:10
"And I fell at his feet to worship him. But he said to me, 'See [that you do] not [do that]! I am your fellow servant, and of your brethren who have the testimony of Jesus. Worship God! For the testimony of Jesus is the spirit of prophecy.'" - Revelation 19:10 (NKJV)
Siapakah yang kepadanya Rasul Yohanes sempat tersungkur? Malaikat? Bukan malaikat. Mengapa?
1. Karena orang ini mengaku sebagai hamba yang sama dengan Rasul Yohanes dan saudara-saudara lainnya. Artinya orang ini memang manusia biasa, namun telah memiliki hidup kekal.
2. Karena orang ini memiliki kesaksian Yesus. Memiliki kesaksian Yesus artinya orang ini ikut menerima anugerah penebusan Anak Domba Allah. Dan hanya manusia yang diciptakan dengan rupa dan gambar Allah yang mengalami penebusan. Para malaikat tidak ditebus, walaupun mereka ikut menyaksikan Yesus disalib. Dan jangan lupa, Iblis dan para setan pun ikut menyaksikan penyaliban dan kematian Yesus, namun mereka juga tidak memiliki kesaksian Yesus.
Apakah saat itu Rasul Yohanes ada berpaling kepada arwah? Tentu saja tidak! Namun orang kudus yang menemuinya adalah sesama hamba Tuhan dalam Kristus Yesus yang diutus untuk menolong dan menguatkan. Lagipula, orang kudus ini mengingatkan Rasul Yohanes untuk hanya menyembah kepada Allah dan bukan kepada dirinya.
Demikian juga ketika Gereja Tuhan di masa kini, apalagi pada penghujung Akhir Zaman ini, di antara banyak anak Tuhan yang mengalami perjumpaan (encounters) dengan para orang kudus. Ada yang berjumpa dengan Abraham, ataupun didatangi oleh Elia, atau juga berdoa bersama dengan Stefanus yang mati martir itu, dan sebagainya. Perjumpaan-perjumpaan ini juga telah diisyarakatkan oleh penulis Kitab Ibrani,
"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." - Ibrani 12:1
"Therefore we also, since we are surrounded by so great a cloud of witnesses, let us lay aside every weight, and the sin which so easily ensnares [us], and let us run with endurance the race that is set before us." - Hebrew 12:1 (NKJV)
Para saksi iman ini selalu ada bersama dengan Gereja Tuhan dan tidak hanya sekedar mengapung di awan-awan melainkan juga ikut membantu kita seperti Rasul Yohanes juga dibantu oleh salah seorang hamba-Nya tadi. Apakah Tuhan tidak bisa mengutus para malaikat-Nya dan haruskah orang yang sudah berpulang yang diutus kepada kita? Semua itu memang hak prerogatif Tuhan. Namun ada perbedaan yang mendasar antara mereka yang dijumpai malaikat dengan yang dijumpai oleh orang-orang kudus.
Malaikat tahu penderitaan kita, namun mereka tidak pernah merasakannya, sedangkan orang-orang kudus ini adalah mereka yang pernah merasakan penderitaan atau tantangan yang sedang kita hadapi, sehingga perjumpaan kita dengan mereka memiliki sebuah nilai unik untuk kita bisa semakin bertumbuh di dalam iman.
Apakah yang dimaksud dengan peran "Alpha" dan peran "Omega":
Orang-Orang Kudus Itu "Tertinggal" Di Bumi
Apakah yang dialami Rasul Yohanes di pulau Patmos adalah satu-satunya pengalaman perjumpaan dengan orang kudus? Tentu tidak. Sekian puluh tahun sebelumnya sudah pernah terjadi hal yang sama dalam skala yang lebih besar.
"Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang." - Matius 27:51-53
"Then, behold, the veil of the temple was torn in two from top to bottom; and the earth quaked, and the rocks were split, and the graves were opened; and many bodies of the saints who had fallen asleep were raised; and coming out of the graves after His resurrection, they went into the holy city and appeared to many." - Matthew 27:51-53 (NKJV)
Siapakah mereka yang dengan tubuh baru, tubuh kemuliaan, bangkit dari kubur mereka masing-masing dan menampakkan diri kepada mereka yang masih fana itu? Saya yakin mereka yang disebut dalam daftar para pahlawan iman yang tertulis di Kitab Ibrani pasal 11 ada di antaranya, Habel, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Rahab, Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel, para hakim dan nabi lainnya.
Dan ke manakah mereka setelah Tuhan Yesus terangkat ke Sorga? Apakah mereka ikut terangkat ke Sorga bersama Tuhan Yesus?
"Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.'" - Kisah Para Rasul 1:9-11
Hanya Tuhan Yesus yang terangkat ke Sorga, dan mereka para orang kudus itu tertinggal di Bumi. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak masuk Sorga. Justru mereka memiliki keleluasaan untuk berada di Sorga maupun di Bumi, sesuai dengan kondisi awal sebelum Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Karena kejatuhan manusia dalam dosa itulah yang menjadikan manusia tidak bisa lagi masuk ke Sorga, justru sebaliknya, Iblis yang sudah diusir dari Sorga bisa tampil lagi di hadapan Takhta Tuhan (Ayub 1:6, 2:1) karena dia merebut (fasilitas) kuasa itu dari Adam.
Jadi status para orang kudus ini masih tertinggal (left behind) dan belum mengalami Rapture seperti yang dijanjikan Tuhan. Sebab Rapture hanya untuk Pernikahan Anak Domba Allah, yakni ketika Sang Mempelai Pria menikahi Mempelai Wanita-Nya (Wahyu 19:7). Itu juga berarti bahwa Rapture akan terjadi menjelang 7 Sangkakala tuntas digenapi dan di saat yang sama Dua Saksi Allah telah selesai bertugas selama 1260 hari, lalu mengalami kematian dan juga kebangkitan dan keterangkatan (Wahyu 11:3-11).
Mengenai skenario episode terakhir dari Akhir Zaman hingga Rapture akan dibahas di seri berikutnya:
The Saints & The Remnant Church
"Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia." - Yesaya 10:20
"And it shall come to pass in that day [That] the remnant of Israel, And such as have escaped of the house of Jacob, Will never again depend on him who defeated them, But will depend on the LORD, the Holy One of Israel, in truth." - Isaiah 10:20 (NKJV)
Selalu ada sisa orang Israel setelah penghakiman Tuhan terjadi, yakni mereka yang terluput karena pada mereka ada pertobatan. Demikian juga bagi Gereja Tuhan di 2017 ini, Tuhan telah mewahyukan bahwa Ayin Zayin 5777 dan 2017 ini merupakan Tahun Lembah Penentuan dan bersamaan dengan itu bahwa 2017 ini merupakan akhir dari Masa Anugerah atau Zaman Kasih Karunia. Rincian mengenai hal itu dapat di baca di sini (5777 & 2017 Dalam Sekilas Perenungan: Akhir Dari Zaman Gereja Tuhan).
Mengenai rincian tentang The Remnant ini akan dibahas di berikutnya:
Dan peran para orang kudus (The Saints) di Akhir Zaman adalah untuk membantu The Remnant Church bersama Dua Saksi Allah untuk memberi kesaksian yang ujungnya adalah Tuaian Besar akan jiwa-jiwa.
"Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak." - Yoel 2:23-24
The Saints inilah hujan awal yang dimaksud, sedangkan The Remnant Church adalah hujan akhir yang keduanya dijadikan Tuhan untuk Tuaian Besar akan jiwa-jiwa di Masa Tribulasi Besar nanti, sebab memang demikianlah fungsi hujan diciptakan, yakni untuk mengumpulkan gandum, anggur dan minyak (Ulangan 11:14). Gandum adalah mereka para orang kudus itu (The Saints), sedangkan anggur adalah mereka yang mati martir dan minyak adalah Dua Saksi Allah yakni dua pohon zaitun dan dua kaki dian termasuk The Remnant Church ini.
Sebab hal berikutnya yang diskenariokan Tuhan untuk terjadi adalah, "Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya." - Yoel 2:25-27
Semua itu baru bisa terjadi pada Masa Kerajaan Seribu Tahun dan Masa Kekekalan setelahnya, yakni saat makan banyak dan menjadi kenyang, memuji Nama Tuhan dengan bahagia, diperlakukan dengan ajaib dan tidak lagi menjadi kehinaan selama-lamanya. Semua perkara yang baik ini akan diawali dengan Pernikahan Anak Domba Allah itu.
Dan bukankah Antikristus, yakni Abaddon, binatang yang keluar dari jurang maut itu juga tampil bersama pasukannya yang adalah para belalang? (Wahyu 9:1-3)
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.