Labels

Monday, May 14, 2018

Iman Yusuf bin Yakub

"Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya." - Ibrani 11:22

"Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: 'Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.' Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: 'Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.' Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir." - Kejadian 50:24-26

Menarik sekali bahwa dari sekian banyak kejadian yang terjadi dalam perjalanan hidup Yusuf bin Yakub, Kitab Ibrani hanya mencatat dua hal saja dan kedua hal ini dihitung sebagai iman Yusuf yang aktif, yakni ketika Yusuf menubuatkan keluarnya bangsa Israel dari Mesir ke Tanah Permai dan mewasiatkan keturunannya untuk membawa jenazahnya ke sana.

Jadi ketika Yusuf setia dan tidak menajiskan dirinya dalam jerat bujukan istri Potifar, ketekunannya di penjara, sikapnya di hadapan Firaun dan pengampunan yang diberikan kepada saudara-saudaranya, semua itu tidak dicatat sebagai tindakan iman. 

Mengapa demikian? Mengapa wasiat Yusuf ini begitu berharga di mata Tuhan? Sebab kita tahu bahwa tanpa iman tidak mungkin seseorang berkenan kepada Tuhan. Jadi mengapa perkenan Tuhan begitu besar terhadap wasiat Yusuf ini? Bukankah yang Yusuf bicarakan hanya sekedar pemindahan kuburannya saja?

Jawabannya adalah karena saat itu Yusuf bin Yakub telah melihat Yesus Kristus yang mati dan bangkit kembali di hari ke-3, dan kebangkitan Yesus diikuti dengan kebangkitan orang-orang kudus lainnya.

"Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang." - Matius 27:50-53

Saat itu Yusuf telah menikmati segalanya, berkuasa atas segalanya, dan memiliki segalanya sebagai penguasa di Mesir. Hal ini hampir serupa dengan Salomo di zamannya. Namun yang membedakan keduanya adalah bahwa Yusuf tidak dipengaruhi oleh harta benda dan semua kebanggaan duniawi itu. Itulah sebabnya Tuhan menyingkapkan sebuah rahasia, yakni jati diri Anak Manusia, Sang Rahasia Agung itu. 

Bandingkan dengan Salomo yang sekalipun telah memiliki segalanya, menikmati segalanya, memahami segalanya, anehnya di ujung hidupnya dia berkata bahwa semuanya sia-sia. Mengapa? Karena tidak ada yang baru yang bisa dilihat Salomo dalam hidupnya. 

"Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: 'Lihatlah, ini baru!'? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada." - Pengkotbah 1:9-10

Seharusnya Salomo bisa bertemu dengan Yesus saat masa hidupnya, tapi hal itu tidak terjadi. Sebab Yesus telah ada bahkan sebelum Abraham ada,

"Kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.'" - Yohanes 8:58

Dan memang bukan hanya Yusuf saja yang pernah melihat Yesus, Abraham pun telah melihat Yesus, 

"Jawab Yesus: 'Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.'" - Yohanes 8:54-56

Abraham dan Yusuf melihat Yesus di zamannya masing-masing dan mereka bersukacita. Bahkan sebagai bukti iman, Yusuf mewasiatkan kepada keturunannya untuk jasadnya dipindahkan ke tempat di mana Yesus akan mati dan bangkit hidup kembali. Sebagai ganjarannya, Abraham dan Yusuf menikmati kebangkitan mereka serta ikut memberitakan Injil dengan menampakkan diri mereka.

Pertanyaan berikutnya adalah jika ternyata apa yang telah Yusuf yakini dan nikmati dalam kebangkitan bersama Yesus Kristus saja masih diperhitungkan sebagai orang yang belum menerima apa yang dijanjikan, lalu apa yang sebenarnya Allah telah sediakan bagi kita? Sesuatu yang disebut lebih baik daripada semua pahlawan iman yang terdahulu. Sesuatu yang membawa kita semua kepada kesempurnaan.

"Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan." - Ibrani 11:39-40

Apakah Anda telah mengetahui dan menemukan yang telah disediakan Tuhan bagi Anda sebagaimana Yusuf bin Yakub telah melihat Yesus Kristus sehingga dia mewasiatkan keturunannya untuk membawa pulang tulang-tulangnya ke Tanah Perjanjian?

Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.