Labels

Thursday, January 12, 2012

Didikan Dan Jaminan

"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak." - Mazmur 119:71-72

"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." - Ibrani 12:5-6

"Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: 'Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka ... Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.'" - Zakharia 3:6-10

"Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita." - 2 Korintus 5:5

"Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya." - Efesus 1:14

Didikan Tuhan sangat menindas kita, namun sekaligus menjauhkan kita dari celaka yang dirancang Iblis. Penindasan akibat didikan Tuhan sungguh amat menguras tenaga dan perhatian kita, karena didikan mewajibkan kita untuk selalu waspada dan berjaga-jaga. Dan kewaspadaan dan sikap berjaga-jaga senantiasa tidak membuat kita rileks.

Namun jika kita terus meminta supaya Tuhan meneruskan didikan-Nya, dan meminta dengan tulus supaya Dia terus memaksakan kehendak-Nya atas hidup kita, maka kita akan semakin mencintai didikan itu. Kedagingan kita semakin surut, roh kita mulai beranjak dewasa dan akil balig sehingga kita semakin seirama dengan kehendak-Nya yang sempurna dan mulai mewarisi apa yang menjadi jatah kita.

Seorang percaya bisa saja memilih untuk Tuhan mengurangi "penindasan" didikan-Nya, namun ini akan berakibat fatal. Karena tujuan dari didikan Tuhan adalah untuk memperbesar kapasitas orang tersebut sehingga dapat menampung apa yang menjadi jatah orang tersebut. Semakin besar jatah orang tersebut, maka semakin berat didikan yang diterima. Namun itu sangat baik. Karena jatah hanya boleh ditampung oleh roh yang kuat, BUKAN oleh daging yang tebal.

Didikan juga merupakan jaminan Tuhan bagi kita supaya pada saat menerima jatah yang Tuhan kehendaki, hati kita didapati tetap setia dan tidak serong. Terlalu banyak, bahkan hampir tidak ada orang yang sanggup untuk setia sampai akhir ketika mereka sudah berjumpa dengan jatah mereka. Padahal semakin rela seseorang untuk dididik Tuhan, semakin besar jaminan yang akan diterima sehingga peluang untuk menang dan mencapai garis akhir yang Tuhan tetapkan juga semakin besar. Namun begitu seseorang berhenti untuk dididik, itu sama dengan mengambil keputusan untuk menyudahi kontrak jaminan dengan Tuhannya.

Hal-hal yang dapat membuat orang berhenti biasanya adalah kelelahan dan kenyamanan. Kelelahan karena tidak mempercayai bahwa kasih karunia-Nya cukup. Sedangkan kenyamanan adalah karena sudah merasa cukup dan layak sehingga merasa tidak memerlukan kasih karunia-Nya. Keduanya sama-sama mematikan, namun kenyamanan lebih bermuslihat lagi tingkatannya. Itu sebabnya teruslah bergaul dengan Roh Kudus, Ialah karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita, supaya dalam setiap pikiran, ucapan dan perbuatan kita akan terus mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan.

Tetapi Aku Melatih Tubuhku Dan Menguasainya Seluruhnya, Supaya Sesudah Memberitakan Injil Kepada Orang Lain, Jangan Aku Sendiri Ditolak.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.