Bulan Agustus lalu, Prophet Sadhu Sundar Selvaraj bicara di Moravian Falls, USA dalam sebuah acara yang dinamakan On Earth, As It Is In Heaven Conference. Namun dalam tulisan kali ini, saya hendak menyampaikan dua hal dari sekian banyak hal yang disampaikan nabi-Nya dalam konferensi tersebut.
Yang pertama, saat nabi-Nya ini mengadakan konferensi tahunan di Yerusalem, pada hari ke-3 konferensi tersebut, Tuhan Yesus datang menghampirinya sambil berurai air mata, kata-Nya, "Aniaya dan kemartiran sedang datang, namun umat-Ku tidak siap." Konferensi tersebut diadakan di pertengahan Juni 2017.
Dan saya yakin bahwa bukan kebetulan bahwa pada tanggal 1 Juni 2017 lalu publik Indonesia diperkenalkan sebuah kosakata yang baru mulai dipakai dalam berbagai berita online, yakni kata persekusi pada berita kasus aniaya remaja oleh dua anggota ormas. Berikut ini beberapa link beritanya:
- Remaja Korban Persekusi Massa di Cipinang Dipukul (Detikcom)
Sebelum peristima bully tersebut, sepengetahuan saya kata persekusi sangat jarang atau bahkan belum pernah dipakai dalam bidang redaksional seperti itu. Sampai-sampai penulis kawakan Denny Siregar pun mengaku bahwa beliau baru tahu bahwa ada kata persekusi dalam kosakata bahasa Indonesia.
Dan saya yakin bahwa semuanya itu terjadi sungguh BUKAN sebuah kebetulan dan ada pesan yang harus diperhatikan dan diresponi serius oleh Gereja.
Yang kedua, adalah mimpi seorang istri pendeta di Kanada, yang adalah sahabat dari Prophet Sadhu Sundar Selvaraj. Mimpi ini saya beri judul, Dua Orang Yang Melaut. Berikut ini rincian mimpinya:
"Saya berdiri di tepi sebuah pantai dan Tuhan Yesus berdiri di samping saya. Tiba-tiba muncul dua orang pria dengan dua perahu yang berbeda. Salah satu pria tersebut mulai memakai pakaian penyelam yang lengkap, sedangkan pria lainnya hanya berpakaian biasa. Tidak lama setelah itu keduanya pergi ke tengah laut dengan perahu mereka masing-masing.
"Dari laut tiba-tiba muncul ombak yang sangat tinggi dan menakutkan yang menghantam kedua perahu tersebut. Kedua perahu tersebut hancur, dan kedua orang tersebut hilang dari pandangan saya. Saya beberapa kali menoleh ke Tuhan Yesus, namun Beliau diam saja sambil memandang ke laut. Dan tiba-tiba orang yang mengenakan pakaian penyelam muncul di tepi pantai dalam keadaan baik dan selamat. Namun orang yang satunya lagi tidak muncul.
"Lalu saya menengok ke Tuhan Yesus sambil berkata, 'Tuhan, kenapa pria itu selamat dan yang lainnya tidak muncul?'
"Dengan tenang Tuhan Yesus menjawab, 'Dia bisa selamat karena dia telah mempersiapkan dirinya. Persiapannya menyelamatkannya.'
"Masih penasaran, 'Lalu bagaimana dengan pria yang satunya lagi? Apakah ia akan selamat?'
"Tuhan Yesus menjawab, 'Jika ia selamat, itu hanya karena anugerah-Ku.'"
Mimpi selesai. Tidak dijelaskan apakah orang yang satu lagi itu muncul kembali atau terhilang. Namun pesan-Nya sangat jelas bahwa Gereja harus bersiap menghadapi persekusi dan kemartiran yang sedang datang. Tanpa persiapan yang benar takkan ada yang mampu mempertahankan imannya di Masa Tribulasi yang sedang datang saat ini.
Simak artikel lainnya: Pak Ahok Dan Kemartiran Yang Sedang Datang
Gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.