Labels

Tuesday, April 10, 2012

Pembasuhan Kaki & Pengampunan Dalam Sekilas Perenungan

"Kata Yesus kepadanya: 'Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.' Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata:'Tidak semua kamu bersih.' ... 'Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. ... Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.'" - Yohanes 13:10-18

Tentu Tuhan Yesus sudah tahu bahwa Yudas Iskariot telah terjebak umpan Iblis dan akan mengkhianati Dia. Dan hal yang Yesus lakukan adalah mencoba menyelamatkan jiwanya dengan membasuh kaki para murid-Nya. Kaki dalam terminologi budaya Yahudi dan Ibrani merupakan sesuatu yang buruk dan tidak pantas. Sebagai contoh, istilah "menutupi kaki" itu berarti membuang hajat, istilah "mengucapkan kaki" itu berarti berkata-kata kotor atau kasar, dan sebagainya.

Yudas Iskariot yang sebelumnya telah menjadi sakit hati karena ditegor keras di depan banyak orang dalam perkara pengurapan minyak narwastu, mengakibatkan dia dendam dan mengangkat tumitnya untuk menentang dan mengkhianati Yesus. Orang normal akan berkata, "Kasihan Yesus." Namun yang bijak akan bertutur, "Kasihan Yudas." Sebab sesungguhnya Yudas Iskariot tidak tertolong. Yesus telah mencoba menyindirnya, membasuh sakit hatinya dengan membasuh kakinya dan mencoba memperingatkannya lagi. Yesus berharap nubuatan Daud, "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku." - Mazmur 41:10 tidak digenapinya.

Dan kita semua tahu akhir dari kisah Yudas Iskariot yang begitu mengenaskan. Bahkan Yesus pun berharap sebaiknya ia tidak pernah dilahirkan. Yesus pernah berkata tentang seorang perempuan yang ditegor Yudas Iskariot karena memecahkan buli-buli pualam minyak narwastu itu, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." - Markus 14:9. Namun faktanya, bukan hanya apa yang diperbuat perempuan itu yang disebut, melainkan yang diperbuat Yudas Iskariot juga disebut.

Itu sebabnya Yesus menaikkan dosis pengampunan dengan berkata, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." - Matius 18:22. Yesus menegaskan bahwa hati manusia tidak dirancang untuk menyimpan kesalahan orang lain maupun diri sendiri. Malah akan mematikan diri sendiri. Dan bagi Bapa, adalah lebih berbahagia untuk mengampuni kita daripada menghitung kesalahan kita. Karena jika memperhitungkan kesalahan lebih baik daripada mengampuni, tentu tidak akan Yesus datang ke dunia hingga mati di kayu salib untuk menebus semua dosa kita.

"Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri." - Roma 15:1

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.