"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." - Yoel 2:28-29
"Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat." - Kisah Para Rasul 2:17-18
Tuhan menjanjikan melalui Nabi Yoel bahwa Ia akan mencurahkan Roh-Nya secara masif ke begitu banyak orang di seluruh dunia. Laki-laki, perempuan, tua, muda, dan kepada para hamba-Nya. Inilah yang disebut sebagai The Great Awakening atau The Great Revival.
Kemudian janji nubuatan itu diperkatakan lagi saat pencurahan Roh Kudus pertama kali di Yerusalem pada hari Pentakosta. Sebagai akibatnya, bukan hanya 120 orang saja yang menerima pencurahan itu, tetapi 3.000 orang lainnya (Kisah Para Rasul 2:41) dan kemudian 5.000 lainnya (Kisah Para Rasul 4:4) juga dilawat Roh Tuhan dan memberi diri mereka kepada Kristus.
Perhatikan, bahwa pada saat itu janji nubuatan itu hanya diucapkan kembali, belum tergenapi, namun akibatnya sudah begitu dahsyat. Kapan janji nubuatan itu menemui "pelunasannya"? Yakni tepat sebelum matahari menjadi gelap dan bulan. Kita sebut untuk satu peristiwa khusus ini dengan sebutan cosmic events.
Pertanyaan berikutnya, kapan matahari menjadi gelap dan bulan menjadi darah atau cosmic events yang manakah yang dimaksud? Yakni pada saat pembukaan Meterai Ke-6, simak dan teliti Wahyu 6:12-17.
"Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
"Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
"Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
"Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: 'Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.' Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?"
Mengapa mereka bersembunyi? Karena mereka telah melihat Tuhan Yesus di awan-awan saat Rapture terjadi. Mereka ketakutan karena kesaksian dari Dua Saksi Allah yang berlangsung selama 1.260 hari itu akhirnya benar-benar terjadi, namun mereka mengabaikan dan mencemooh kesaksian peringatan tersebut.
Mengenai saat itu, Tuhan Yesus juga ada menyampaikannya secara rinci,
"Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
"Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
"Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
"Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: 'Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.' Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?"
Mengapa mereka bersembunyi? Karena mereka telah melihat Tuhan Yesus di awan-awan saat Rapture terjadi. Mereka ketakutan karena kesaksian dari Dua Saksi Allah yang berlangsung selama 1.260 hari itu akhirnya benar-benar terjadi, namun mereka mengabaikan dan mencemooh kesaksian peringatan tersebut.
Mengenai saat itu, Tuhan Yesus juga ada menyampaikannya secara rinci,
"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
"Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
"Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." - Matius 24:29-31
Jadi Tuhan Yesus akan dilihat oleh semua orang, semua bangsa di seluruh dunia bertepatan dengan semua peristiwa pada saat Meterai Ke-6 dibuka.
Upaya Ilahi Untuk Mengamankan Tuaian Terbesar
Namun sebelum Tuhan Yesus dilihat oleh semua orang dan semua bangsa di seluruh dunia, ada tiga hal yang akan terjadi, yakni The Great Revival, yang lalu akan disusul dengan The Great Harvest, tuaian jiwa-jiwa terbesar, dan The Great Tribulation, masa aniaya besar.
Ketiganya bahkan bisa terjadi secara bersamaan karena semua itu telah dinubuatkan bahwa akan terjadi sebelum cosmic events (matahari menjadi gelap dan bulan menjadi darah atau tidak bercahaya) yang disebutkan dalam Kitab Yoel, Kisah Para Rasul maupun Kitab Wahyu.
Lawatan Roh Tuhan secara masif, tuaian besar jiwa-jiwa, dan siksaan dahsyat sekaligus kemartiran yang dimaksud dalam Meterai Ke-5, semua akan terjadi sebelum Tuhan Yesus tampil di awan-awan.
Maka, pertanyaan berikutnya lagi adalah, apakah mungkin tuaian besar jiwa-jiwa itu sanggup dibawa masuk ke "pembantaian" di Masa Tribulasi Besar itu? Ya justru itulah saat terbaik untuk penuaian yang sesungguhnya dan itu juga yang terjadi pada awal mula Zaman Gereja dimulai. Dan hal itu akan terulang kembali.
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." - Matius 10:38-39
Jadi ketika jiwa-jiwa itu baru menerima keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus dan memiliki Roh Kudus serta kasih yang mula-mula itulah saat terbaik untuk mengamankan iman mereka (secure their faith) sekalipun mereka harus kehilangan nyawa karena Kristus. Iman mereka tidak memiliki peluang untuk menjadi lemah atau korup karena harus bergumul dengan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup yang masih belum terproses secara bertahap.
Mereka tidak sempat lagi untuk menyalibkan kedagingan mereka secara jangka panjang, melainkan ikut "disalib" secara fisik melalui kemartiran mereka di Masa Tribulasi Besar. Itu sebabnya saya menganggap bahwa Masa Tribulasi Besar merupakan anugerah istimewa bagi Gereja dan bagi tuaian terbesar di akhir dari Akhir Zaman.
Saat itu merupakan pertemuan antara jatuh cinta atau kasmaran jiwa-jiwa baru terhadap Tuhan Yesus dengan aniaya besar dari Antikristus. Orang yang sedang kasmaran tentu akan resistance terhadap ancaman kematian, mereka tidak takut untuk kehilangan nyawa demi Pribadi yang mereka cintai.
Tentu ini sama sekali bukan perkara yang mudah, tapi itulah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketika Beliau berkata,
Mereka tidak sempat lagi untuk menyalibkan kedagingan mereka secara jangka panjang, melainkan ikut "disalib" secara fisik melalui kemartiran mereka di Masa Tribulasi Besar. Itu sebabnya saya menganggap bahwa Masa Tribulasi Besar merupakan anugerah istimewa bagi Gereja dan bagi tuaian terbesar di akhir dari Akhir Zaman.
Saat itu merupakan pertemuan antara jatuh cinta atau kasmaran jiwa-jiwa baru terhadap Tuhan Yesus dengan aniaya besar dari Antikristus. Orang yang sedang kasmaran tentu akan resistance terhadap ancaman kematian, mereka tidak takut untuk kehilangan nyawa demi Pribadi yang mereka cintai.
Tentu ini sama sekali bukan perkara yang mudah, tapi itulah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketika Beliau berkata,
"Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat." - Matius 24:21-22
Karena siksaan yang begitu dahsyat pada Masa Tribulasi Besar maka jarak waktu antara kebangkitan besar (The Great Revival) dan penuaian terbesar (The Great Harvest) dengan The Great Tribulation sama sekali tidak jauh sebab Tuhan Yesus sudah mengaturnya untuk dipersingkat jarak waktu tersebut.
Maka dengan demikian, kita sebagai angkatan terakhir dari Gereja saat Akhir Zaman ini harus bersiap ketika kebangkitan besar, lawatan Roh Kudus secara masif dan tuaian besar terjadi dalam waktu dekat ini, karena itu berarti Masa Tribulasi Besar juga akan segera menyusul dengan cepat, termasuk munculnya Sang Antikristus, Pembinasa Keji itu.
Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.