Sadar atau tidak, diakui atau tidak, maupun disangkali atau tidak, bahwa setiap orang yang telah mengambil keputusan sebagai pengikut Kristus akan memperoleh keselamatan kekal, lengkap dengan kedua resikonya.
Resiko yang pertama adalah kehilangan nyawa. Setiap pengikut Kristus harus menjadi saksi bagi Kristus sekalipun nyawa taruhannya. Itu sebabnya begitu kita mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, maka sesungguhnya satu kaki kita sudah ada di liang kubur, kapanpun nyawa ini bisa hilang karena kita ada mempertahankan iman kita sampai akhir nafas kita.
Jadi tentu sangat bertentangan dengan pengajaran yang mengajarkan bahwa orang Kristen harus hidup berkelimpahan, kehidupannya kelihatan mulus dan meriah, karirnya sukses, bisnisnya mapan, keluarganya harmonis, demi bisa menampilkan terang Kristus, sampai akhirnya justru malah kehilangan indera (sense) untuk menderita bagi Kristus.
Resiko yang kedua adalah kehilangan keselamatan. Koq bisa? Bukankah justru ketika kita menerima keselamatan maka kita ada memperoleh selamat?
Ya, kelihatannya memang paradoks, namun itulah kebenarannya. Sebab sebagai pengikut Kristus, kita semua terpanggil untuk menjadi imam(at yang rajani) - Wahyu 1:6, 5:10, 1 Petrus 2:5, 9 - dan menjalankan Amanat Agung untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Dan dalam panggilan serta Amanat Agung itu terkandung tanggung jawab yang sangat besar sehingga jika terjadi penyimpangan, maka akan berakibat lebih buruk daripada sebelum menerima keselamatan Kristus.
Itulah sebabnya rasul Paulus mendisiplinkan tubuhnya dan mendidik jiwanya sehingga ia tidak ditolak ketika sudah memberitakan Injil.
Jadi sebagai imamat yang rajani, sebelah kaki kita sesungguhnya sudah di Neraka, artinya jika kita ada hidup menyimpang sebagai imam-imam Kristus, kita akan berakhir di Neraka.
Dengan kesadaran ini pula, minggu lalu saya berkata bahwa pendeta asal Zimbabwe yang bernama Paul Sanyangore serta pihak yang mengundangnya adalah para nabi palsu. Jadi saya menyatakan demikian dengan kesadaran penuh bahwa satu kaki saya sudah di liang kubur, sekaligus juga sudah di Neraka.
Inilah dua resiko saya sebagai pengikut Kristus sekaligus sebagai saksi Kristus yang akan melewati Masa Tribulasi Besar dan akan "head to head" dengan Sang Antikristus dan Sang Nabi Palsunya.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.