"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan." - Matius 24:15-16
Saat Tuhan Yesus mengatakan hal tersebut di atas, sesungguhnya hal itu hanya ditujukan kepada bangsa Israel, dan lebih khusus lagi, ditujukan kepada mereka yang tinggal di wilayah Yudea.
Itu sebabnya Tuhan Yesus tidak memakai istilah Antikristus, melainkan Pembinasa Keji, karena bangsa Israel sampai saat tersebut bahkan sampai saat ini masih belum mengakui Tuhan Yesus sebagai Sang Mesias.
Sedangkan di sekitar tahun 168 - 164 SM (sekitar 200 tahun sebelum Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya di Bumi) Bait Suci ke-2 pernah dinajiskan oleh seorang kafir bernama Antiochus VI Ephiphanes dari kekaisaran Seleucid selama sekitar 3,5 tahun sebelum akhirnya dia dibunuh oleh Judah Maccabee.
Saat penajisan itu, darah babi dicurahkan di meja pembakaran dan patung dewa Zeus diletakkan di bagian dalam Bait Suci dan orang Israel dipaksa sujud menyembah kepada patung tersebut.
Itu sebabnya juga muncullah hari raya Hanukkah, yang ditulis di Alkitab sebagai hari raya Pentahbisan Bait Allah (Yohanes 10:22), yang dirayakan setiap tanggal Ibrani 24 Kislev - 2 Tevet (sekitar bulan Desember).
Jadi referensi yang disebutkan Tuhan Yesus ketika menyebutkan nabi Daniel sesungguhnya hanya mengacu kepada peristiwa tersebut di atas, karena ada peristiwa yang serupa yang akan terulang di penghujung Akhir Zaman.
Namun kesalahan umum yang terjadi pada Gereja adalah memakai penghitungan satu minggu (7 tahun) terakhir dari 70 minggu yang dijadwalkan sebagai 7 tahun Masa Tribulasi Besar dan adanya Perjanjian Damai di masa modern ini, yang akan terjadi antara Israel dan tokoh Antikristus nanti.
Padahal untuk Masa Tribulasi Besar itu, Kitab Wahyu telah memberikan "time frame" yang baru, yakni 1260 hari, BUKAN 7 tahun, BUKAN 1335 hari atau 1290 hari. Sedangkan Perjanjian Damai yang dimaksud dalam Kitab Daniel sudah terjadi di tahun 168 - 161 SM itu.
Dan penghitungan 1260 hari itu dimulai saat Antikristus yang adalah Pembinasa Keji menduduki Bait Suci ke-3 nanti, bersamaan dengan itu sekaligus dimulainya masa tugas Dua Saksi Allah. Dan semua ini bisa terjadi TANPA didahului dengan adanya Perjanjian Damai.
Atau kalaupun ada, tidak bisa lagi diukur bahwa harus ada jangka 3,5 tahun pertama sejak penandatanganan perjanjian tersebut. Lagipula, perjanjian kali ini adalah antara Israel dengan Palestina, bukan dengan seorang pribadi, melainkan pemerintah dengan pemerintah.
Perjanjian Damai itu dalam Kitab Daniel itu telah tergenapi antara Israel dengan Antiochus IV Ephiphanes. Dan Alkitab tidak menuliskan akan adanya lagi perjanjian serupa untuk Akhir Zaman ini.
Prophet Sadhu Sundar Selvaraj ada menubuatkan bahwa Sang Antikristus akan tampil secara politis dari Berlin, dan Berlin adalah salah satu dari tiga pusat pemerintahannya. Berlin adalah pusat pemerintahan dari sisi politik Sang Antikristus.
Dua pusat pemerintahan lainnya belum diketahui dan saya menduga kedua lainnya adalah dari sisi ekonomi dan sisi keagamaan, seperti pola Babel yang selama ini dituliskan dalam Alkitab.
Kesimpulan: Referensi Kitab Daniel tidak memberikan petunjuk penghitungan waktu, namun hanya memberikan petunjuk tanda waktu, yakni saat Pembinasa Keji (Sang Antikristus) menguasai Bait Suci ke-3.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.