Beberapa waktu yang lalu, melalui aplikasi WhatsApp ada seorang teman mem-forward tulisan berikut ini:
UJILAH SETIAP ROH
Setiap orang yang mengenal saya secara pribadi mengetahui bahwa saya memiliki karunia membedakan roh. Mereka sering memperlihatkan foto-foto di akun media sosial dan meminta saya menguji rohnya dengan memandang fotonya.
Teman : "Kalau orang ini bagaimana pak?"
Saya : "Orang ini dikuasai roh kemunafikan. Dia terlihat baik di luar, tetapi hatinya jahat."
Teman : "Benar pak dia seperti itu. Kalau yang ini pak?"
Saya : "Orang ini dikuasai roh kebencian. Sebuah firman Allah pernah menyinggung dosanya dan dia marah kepada yang menyampaikannya."
Teman : "Benar sekali pak. Kalau ini?"
Saya : "Orang ini dikuasai roh antikristus. Dia sering menyerang anak-anak Tuhan."
Teman : "Wow...benar itu pak. Kalau yang ini bagaimana pak?"
Saya : "Orang ini dikuasai roh Lucifer. Dia sering mengaku-ngaku sebagai Tuhan."
Teman : "Astaga...itu benar. Kalau yang ini bagaimana pak?"
Saya : "Orang ini cabul. Dia dikuasai roh perzinahan."
Teman : "Ya ampun...benar itu. Kalau orang ini pak?"
Saya : "Orang ini nabi palsu. Dia dikuasai roh nabi-nabi palsu. Dia hanya bicara yang menyenangkan telinga dan lucu-lucu saja.
Teman : "Benar, dia seperti itu. Kalau ini pak?"
Saya : "Oh...ini anak Tuhan, Roh Kudus tinggal di dalam dia. Matanya teduh dan penuh kasih."
Teman : "Benar...bapak tidak salah menilai orang ini. Dia seorang hamba Tuhan yang rendah hati."
Umat yang dikasihi Tuhan, di dunia ini banyak roh dan setiap roh mengikat hidup manusia pada sebuah dosa. Anda harus dipimpin oleh Roh Kudus, yaitu Roh "terbesar" di dunia ini untuk menguji roh-roh dunia. Semoga kebenaran ini menjadi berkat buat Anda saudaraku.
Buat saya perkara yang tertulis di atas itu adalah pengajaran yang menyesatkan (misleading).
Saya tidak mengingkari bahwa ada orang yang memiliki karunia untuk mampu membaca (sebagian) karakter orang lain melalui foto atau tulisan tangan atau medium lainnya.
Tapi:
1. Karunia membedakan roh (discerning of spirits) itu bukan pada penampilan wajah atau cara berpakaian, melainkan pada kejadian atau peristiwa (events), biasanya saat acara ibadah. Bisa juga pada kejadian-kejadian lain misalnya saat hendak membuat suatu perjanjian bisnis.
Perlunya karunia membedakan roh karena secara kasat mata kejadiannya kelihatan baik atau normal tapi ternyata ada roh jahat yg beroperasi di balik kejadian yang kelihatan baik itu.
2. Melihat foto sejenis itu bukanlah tindakan pengujian yang dimaksudkan dalam firman Tuhan,
"... dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan." - Efesus 5:10
"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." - 1 Tesalonika 5:21
"Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia." - 1 Yohanes 4:1
Menguji roh itu adalah tugas setiap anak Tuhan baik yang memiliki ataupun yang tidak memiliki karunia discerment. Kalau hanya bisa dilakukan oleh yang memiliki karunia discernment tentu perintahnya akan berbeda atau diberi catatan khusus.
Oleh karena menguji setiap roh seharusnya bisa dilakukan oleh setiap anak Tuhan, maka alat penguji atau standar pengujiannya pun harus baku dan bisa digunakan oleh setiap anak Tuhan, yakni Firman Tuhan, BUKAN karunia discernment.
Maka itu sebabnya setiap anak Tuhan wajib memiliki pengetahuan dan pengenalan akan Firman sehingga bisa menguji setiap roh. Tentu yang pengenalan akan Firmannya lebih baik akan mampu menguji dengan lebih cepat dan lebih akurat dibanding yang pengenalan akan Firmannya belum seberapa.
Perhatikan juga ketika ada hamba-hamba Tuhan di akhir waktu Tuhan Yesus bahkan mengatakan kepada mereka, "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena tidak punya pengetahuan atau pengenalan yang benar akan Sang Firman. Dengan demikian, jelaslah ketika Tuhan mengatakan bahwa umat-Nya binasa karena kurang akan pengetahuan dan pengenalan akan Firman.
Juga ketika ada banyak orang yang tidak bisa membedakan mana nabi yang benar dengan nabi yang palsu, pengajar yang benar dengan pengajar yang palsu, dan seterusnya. Hal itu bukan soal punya atau tidak punya karunia membedakan roh, melainkan punya atau tidak punya pengetahuan dan pengenalan akan Firman.
Jadi pengujian setiap roh itu adalah masalah pengetahuan dan pengenalan akan Firman, dan BUKAN masalah kepekaan roh semata.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.